Sabtu, 29 Desember 2012

Garut ku sayang, Garut ku malang...

Akhir-akhir ini nama Garut selalu disebut2 dalam berbagai media baik cetak maupun elektronik. Selain keberhasilan Bapak Dicky Candra dengan sejuta ide promosinya nama Garut pun melambung karena kasus pribadi yang menimpa pimpinannya. Lupakan kasus Aceng karena ada hal yang lebih penting daripada mengomentari kelakuan "konyol" sang bupati.
Sore ini saya bermaksud keluar rumah karena cuaca cukup cerah, kedaerah pusat kota namun tiba-tiba hujan turun cukup deras bahkan sampai malam pun hujan masih deras. Ya kalo hujan kan ya gak ada hal lain yang kepengen dilakuin selain leyeh-leyeh dirumah sambil mantengin timeline. Beberapa tweet menyita perhatian saya, salah satunya tweet yang ditujukan account info garut mengenai banjir yang melanda beberapa daerah di kabupaten Garut. Sedih!
Banjir? Garut? Kok bisa, itu sih awalnya beberapa kata yang terlintas karena selama ini setau saya dan seperasaan saya sih ya Garut tuh gak pernah banjir tapi sekarang beberapa jalan utama kena imbasnya

 Tweet dari account " @infogarut : Dari informasi yg msk, Daerah Ciawitali, Kerkof bawah, Simlim, Jl.A.Yani, Jl.Bratayudha (Korem), Jl.Bank tergenang air/banjir, hati2 Taruips"

Ya sebenernya sih ya gak perlu ngeluh banjir kalo masih doyan lempar-lempar sampah, ato buang sampah ke selokan dan sungai. Daerah resapan air mulai berkurang seiring dengan bertambahnya perumahan dan bangunan-bangunan liar tanpa ada kejelasan izinnya Bangunan megah udah berdiri izin baru diajukan kan lucu ya.
Untuk para para bapak-bapak berkantong tebal yang berniat "mengembangkan" Garut toh dipikir ulang kalo mau bikin proyek tuh, liat lingkungannya, itu wilayah resapan air bukan, itu wilayah yang tepat bukan buat dijadikan usaha, tempat wisata, tempat makan bahkan perumahan, bukan cuman berpikir bagus dan strategis buat usaha dan cocok untuk menebalkan kantong tapi berpikir pula efek yang akan ditimbulkan dari pembangunan itu.
Untuk pemerintah pun ya yang tegaslah, berani mensegel, menutup, membongkar bangunan-bangunan yang liar dan tak berizin, jangan tergiur dengan "amplop" yang dikasih karena itu gak seberapa dibanding dengan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya.
Ujung-ujungnya masyarakat kecil yang jadi korban ditengah ongkang-ongkang kakinya para kaum berduit.

Save Garut...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar