Rabu, 28 Desember 2011

Antara EMANSIPASI dan KODRAT wanita

Emansipasi dan kodrat wanita adalah hal yang telah lama ingin saya bicarakan,terbesit dalam benak saya bahwa kedua hal itu sangat penting bagi kehidupan seorang wanita.
Ditengah merebaknya isu emansipasi wanita dan para wanita saat ini sudah mulai merasa sejajar dengan kaum adam dan merasa memiliki kekuatan untuk mampu hidup sendiri tanpa menggantungkan diri pada kaum adam.
Thanks God engkau menciptakan R.A Kartini sebagai pengusung dan pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita sehingga para wanita kini mampu mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak setara dengan kaum pria.
Namun ntah apa yang terjadi kin para kartini modern membuat emansipasi wanita  mengaburkan kodrat wanita.
ya emansipasi memang melegalkan wanita untuk melakukan perjuangan sama dengan apa yang lelaki perjuangan,mendapatkan tempat yang sama dengan para lelaki diberbagai bidang kehidupan.
Fenomena lain kini muncul ditengah perkembangan zaman dan tekhnologi,emansipasi wanita seolah-olah menggeser fungsi,hak dan kodrat seorang wanita.
Fenomena ini lebih mencolok terjadi pada kota-kota besar yang terkadang membuat seseorang bekerja super keras hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ditengah persaingan yang semakin ketat.Saya melihat fenomena ini terjadi sangat kuat di ibu kota,ya seperti guyonan yang menyatakan bahwa "ibu tiri tidak sekejam ibu kota",ibu kota memang menjanjikan kemewahan,kemajuan tekhnologi dan kemudahan namun dibalik semua itu butuh perjuangan sangat jeras untuk mampu menaklukan ibu kota ya sampe bisa dibilang "kaki dikepala kepala dikaki" saking jungkir baliknya seseorang untuk mencari sebongkah berlian.ya ibu kota tumbuh bersama obsesi-obsesinya.
dari persaingan yang ketat dan tuntutan zaman para wanita mulai tergiur dengan apa yang dijanjikan olehnya,kemewahan,kemudahan dan kemandirian sehingga menciptakan para wanita pintar dan hebat mampu mencari nafkah sendiri dan mendapatkan target-target hidupnya kembali kemewahan,eksistensi dan kemudahan.
terkadang seorang wanita mengejar karir penuh ambisi dan tidak sedikit jikalau seorang wanita telah mencapai titik tertinggi pada sebuah perusahan namun dia lupa jikalau ada target lain yang belum tercapai menikah mungkin
ataupun tidak sedikit juga terjadi pada ibu-ibu muda dikelas atas yang memiliki kegiatan arisan dan segudang acara dengan ibu-ibu muda lainnya sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu yang menelantarkan anaknya dan mempercayakan seorang pembantu untuk mendidik dan mengurus anaknya,,miris sekali.
tapi ya itu memang terjadi saat ini
ditengah digencarkannya emansipasi wanita terkadang para wanita sendiri pun lupa ada kodrat wanita yang terabaikan
saya tidak antipati pada emansipasi wanita saya malah sangat bersyukur ketika perjuangan R.A Kartini membuahkan hasil,banyak negara-negara maju yang berhasil karena hasil tangan dingin para wanita hanya saja saya merasa geli cenderung miris ketika seorang wanita hebat yang menjunjung tinggi emansipasi wanita lupa akan kodrat wanita.
Kodrat wanita memang bukan diam didapur tapi dapur tidak boleh dilupakan.ok saya setuju zaman sekarang memang semakin canggih dan semakin praktis,ketika wanita tidak dapat masak sendiri berbagai restauran menyediakan berjuta makanan lebih enak dibanding masakan dirumah namun tanya pada suami anda apakah setiap hari dia puas hanya disajikan masakan ala restauran yang super enak?
saya sendiri pun memiliki cita-cita dan orang tua saya memang memberikan fasilitas untuk mencapai pendidikan paling tinggi untuk mewujudkan cita-cita saya,saya ingin mencari nafkah sendiri dengan apa yang telah saya pelajari dan saya punya itu adalah ambisi saya ketika saya masih sendiri namun lain ketika nanti ada seorang pria yang mempersunting saya,saya menerima dia dan seluruh aturan dia.Jikalau diizinkan saya tetap ingin bekerja dalam batas wajar saja,saya tidak ingin anak-anak saya nanti terlantar dan dididik oleh orang lain.Ataupun ketika saya harus diam dirumah saja saya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga yang cerdas yang mampu menaklukan tekhnologi sebagai kontrol bagi anak2 saja kelak yang saya menyadari bahwa selama dunia ini ada tekhnologi akan terus menerus berkembang dan semakin sulit untuk dikontrol.
ini hanya sedikit pemikiran yang selalu menggelitik saya dengan fenomena-fenomena yang terjadi pada masyarakat sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar